Sabtu, 20 Maret 2010

Tradisi Ciuman Massal Desa Sesetan


Omed omedan......!!!!!!!!!

 
Rabu, 17 Maret 2010 | 17:20 WITA
DENPASAR-- Sehari pascanyepi, ada sebuah tradisi unik yang selalu digelar pemuda-pemudi Banjar Kaja, Sesetan, Denpasar yakni omed-omedan atau ciuman massal antara pemuda pemudi desa sebagai wujud kebahagiaan di hari ngembak geni. Peserta omed-omedan adalah sekaa teruna-teruni atau pemuda-pemudi mulai dari umur 17 tahun hingga 30 tahun atau yang sudah menginjak dewasa namun belum menikah.
 Dalam Kamus Bali-Indonesia, omed-omedan berarti tarik menarik. "Omed-omedan adalah budaya leluhur yang sampai saat ini terus kita lestarikan," ujar I Putu Wiranata Jaya, ketua panitia. Pernah suatu waktu omed-omedan tidak dilaksanakan dan muncul musibah yang ditandai dengan perangnya 2 ekor babi di Banjar Kaja. Kemudian para sesepuh desa memutuskan untuk langsung menggelar prosesi omed-omedan untuk menjauhkan desa dari bencana yang lebih besar.



Prosesi omed-omedan dimulai dengan persembahyangan bersama antar peserta omed-omedan di pura banjar memohon keselamatan dan kelancaran selama berlangsungnya acara. Usai sembahyang, peserta dibagi 2 kelompok, pria dan wanita. Sekitar 50 pemuda berhadapan dengan 50 pemudi. Setelah ada aba-aba dari para sesepuh desa, kedua kelompok saling bertemu satu sama lain dan peserta terdepan saling berciuman di depan ribuan penonton yang memadati sekitar lokasi omed-omedan.

Prosesi tersebut dilakukan secara bergantian dan setiap peserta pria maupun wanita menunjuk salah seorang rekan mereka untuk beradu ciuman di barisan terdepan.

3 komentar:

alit dwitama mengatakan...

asssiikk....

seandai nya tradisi itu ada di seluruh bali....mauuuu..wakakaka

bubur-sun mengatakan...

Ya lit.. Aq jg mau, cb aja ada di kampus pasti seru ea.
WkwkwkW

gandoel mengatakan...

waaaaa....
pengen.......

Posting Komentar